Menjadi Ibu Profesional

Sabtu, Mei 27, 2017
Assalamu'alaikum...

Dear  Readers,

Well, di postingan sebelumnya Saya sudah infokan bahwa isi blog ini juga akan membahas mengenai dunia Parenting. Silakan bagi Anda yang ingin sama-sama belajar di sisi ilmu ini untuk bisa sharing-sharing ya. Saya bukan ahli, tapi Saya merasa harus terus belajar agar menjadi ahli dan ketika sudah ahli pun jangan berharap untuk berhenti belajar. So, pertanyaannya Kenapa Saya Memilih Parenting??Saya akan coba uraikan dari apa yang saya yakini dan pahami sehingga jawabannya tidak hanya penting bagi Saya, tetapi mungkin juga Anda. :)

Di dunia ini, kita perlu menyadari untuk apa kita akhirnya ditakdirkan hidup dan sebagai apa kita menjalankan kehidupan ini. Saya, dan Anda (yang perempuan juga) adalah seorang hamba Tuhan yang ditakdirkan menjalankan peran sebagai Perempuan. Ya, sebagian Anda yang Pria yang sedang membaca isi postingan ini juga perlu menyadari peran Anda. Persamaann utamanya hanyalah kita sama-sama ditugaskan di dunia untuk beribadah kepadaNya.
Apakah Perempuan identik hanya dengan hal-hal atau pekerjaan yang dibentuk oleh opini masyarakat sebagai sesuatu milik atau tugas pekerjaan perempuan saja??

Jika jawabannya YA, maka ini adalah opini yang keliru sekian lama di benak kita. Perempuan hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja, mengurus anak-anaknya kelak, mencuci pakaian, mencuci piring, menyapu lantai, dan masih banyak lagi sedangkan laki-laki tidak berkewajiban akan hal itu semua. Oh ya ampun, ini adalah pandangan yang keliru besar.

Mungkin, mungkin ya Saya mencoba berhusnuzhon. Sebab dalam Islam ada kewajiban suami memberikan nafkah lahir batin kepada istrinya dan anak-anaknya, yang identik dengan bekerja, yang artinya mencari rezeki Allah dengan melakukan kegiatan yang identik dilakukan di luar rumahnya. So, artinya karena seorang istri tidak berkewajiban utama akan hal itu sehingga kewajiban-kewajibannya teralihkan dengan kegiatan-kegiatan di dalam rumahnya. Artinya lagi pekerjaan wajib perempuan dan anak-anak perempuannya kelak dituntut untuk dapat menguasai hal-hal di dalam rumah. Sebab mungkin, kewajiban suami sudah terfokuskan dan habis waktu hanya mencari nafkah saja.

Ya! Sepertinya begitu! Namun jika kita pandai mengatur waktu dan mencoba komunikasikan dengan pasangan serta memahami dengan baik dengan sebenra-benarnya pemahaman, Saya rasa peran Perempuan dan Pria tidak dibatasi hanya seperti itu saja.

Sadarilah, hidup ini adalah seperti sebuah organisasi, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.  Bagi Saya, keluarga adalah organisasi terkecil, yang terbentuk lebih dari 1 orang, maka setiap orang-orang di dalamnya memiliki peran masing-masing. Setiap orang memiliki kewajiban utama dan juga kewajiban pendukung.

Bagi kita (Saya dan Anda) yang perempuan, dalam organisasi keluarga ada Peran (jabatan) khusus dengan level jabatan tertinggi, yaitu Ibu Profesional, yang pertanggunjawabannya langsung kepada Allah.
Ibu Profesional adalah Seorang perempuan yang sudah berkeluarga yang bertugas mengelola keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan kualitas dan kapasitas yang sangat baik.

Apa saja Deskripsi Tugasnya?
  1. Bekerja sama serta berkoordinasi dengan komunikasi yang baik kepada suami
  2. Terus meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya sebagai Istri, Ibu dan sebagai dirinya perempuan.
  3. Mendidik anak-anaknya sebagai madrasah pertama.
  4. Hidup seimbang sebagai tetangga atau masyarakat yang baik di lingkungannya
  5. Berkoordinasi serta berkomunikasi yang baik dengan seluruh pihak anggota keluarga di rumah maupun di luar rumah agar tetap tercipta suasana harmonis.
dan masih banyak lagi tugas-tugas pendukungnya selain 5 tugas utama di atas. Lalu bagaimana dengan Tugas seorang Ayah? sebenarnya bisa hampir sama dengan seorang ibu ditambah kewajiban memberikan nafkah keluarga sih. dan tentunya tanggung jawabnya agak sedikit lebih nilai bobotnya dibanding Ibu karena kan sebagai kepala keluarga juga, hehehe:).

Bagi yang belum berkeluarga itu artinya jabatan kita masih sebagai anak dari orang tua kita, sebagai kaka maupun adik. Maka teruslah meningkatkan kapasitas dan kuantitas diri kita, semoga Allah segera mempromosikan karir kita di keluarga sebagai Ibu Profesional yang dipasangkan dengan pasangan terbaik pilihannya. Aamiin....

Ingin tahu apa saja indikator jika menjadi seorang istri, perempuan, dan atau ibu? cek di postingan selanjutnya ya.

with Love,
Apriza Hapsari Sastrosoemarto

You Might Also Like

0 comments

Pengaturan komentar ini menggunakan moderasi. Harap bersabar ya. Terima kasih atas komentar yang dikirimkan.

Dapoer Sate Maranggi Seeu Haah

OFFICIAL WEBLOG OF

OFFICIAL WEBLOG OF
Provides you with information about Human Resource, Business, and Personal Development